Jumat, 24 Juni 2011

CURRENT BALANCE II

ABSTRACT

Have done by experiment about Current Balance II to know influence of addition of object mass to angle of rotation (β), to know influence apart between strand of metal to angle of rotation (β), and to determine value permeability of magnetic on the air (µ0) according to attempt. Attempt method we used there are 2 method, at first attempt, with adder mass manipulation ( without current) to determine value of konstanta ( k), and at second attempt with manipulation apart between strand of metal (d) to determine value permeability of magnetic on the air (µ0). From attempt we which have done, can be concluded that is ever greater of mass, more and more big also its angle of rotation, more and more bigly of distance between conductor strand of metal, more and more big also its angle of rotation, and also assess magnetic permeability on the air according to attempt is equal to ( 1,034 ± 0,229)x 10-7 Wb.
ABSTRAK
Telah dilakukan eksperimen yang berjudul Current Balance II dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan massa benda terhadap sudut putar (β), untuk mengetahui pengaruh jarak antar kawat terhadap sudut putar (β), dan untuk menentukan nilai permeabilitas magnetic di udara (µ0) menurut percobaan. Metode percobaan yang kami gunakan ada 2 yaitu pada percobaan pertama, dengan memanipulasi massa penambah (tanpa arus) untuk menentukan nilai konstanta (k), dan pada percobaan kedua dengan memanipulasi jarak antar kawat (d) untuk menentukan nilai permeabilitas magnetic di udara (µ0). Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa, maka makin besar pula sudut putarnya, makin besar jarak antar kawat penghantar, makin besar sudut putarnya, serta nilai permeabilitas magnetik di udara menurut percobaan adalah sebesar (1,034 ± 0,229)x 10-7 Wb/Am.

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah kawat akan menarik pebjepit kertas, paku dan benda-benda yang terbuat dari besi. Semua magnet, bentuk batang atau tapal kuda memiliki dua ujung atau mata,yang disebut kutub, dimana efek magnet paling kuat. Jika dua magnet didekatkan, masing-masing akan memberikan gaya pada yang lainnya. Gaya tersebut bisa tarik-menarik atau tolak-menolak dan dapat dirasakan bahkan saat magnet-magnet tersebut tidak bersentuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penambahan massa benda terhadap sudut putar (β) pada neraca arus?
2. Bagaimana pengaruh jarak antar kawat terhadap sudut putar (β)?
3. Berapa nilai permeabilitas magnetik diudara (µ0) menurut percobaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan massa benda terhadap sudut putar (β) pada neraca arus
2. Untuk mengetahui pengaruh jarak antar kawat terhadap sudut putar (β)?
3. Untuk menentukan nilai permeabilitas magnetik diudara (µ0) menurut percobaan?
II. DASAR TEORI
Jika suatu kawat penghantar lurus berarus listrik berada dalam medan magnet, dan mendapat gaya, maka kawat penghantar akan menyimpang. Arah gaya akan dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Gaya yang dialamai kawat penghantar besarnya sebanding dengan medan magnet dikalikan dengan arus yang melewati kawat penghantar tersebut. Secara matematis gaya yang dialami gaya yang dialami kawat penghantar dituliskan :
F = B i l 
Dengan:
I = arus yang melalui kawat penghantar
B = induksi magnetic
L = panjang kawat penghantar
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Current Balance
2. Set massa
3. Power Supply
4. Neraca digital
5. Penggaris
B. Variabel
Percobaan I (tanpa arus)
V. Manipulasi : massa (m)
V. Kontrol : jarak (d)
V. Respon : sudut putar (β)
Percobaan II (dengan arus)
V. Manipulasi : jarak (d)
V. Kontrol : massa (m)
V. Respon : sudut putar (β)

C. Langkah Percobaan
• Percobaan 1
1. Merangkai alat dan bahan seperti gambar rancangan percobaan dan mengkalibrasinya.
2. Mengatur jarak antara dua kawat (d)
3. Meletakkan massa tepat di tempat massa pada tengah kawat penghantar
4. Memutar petunjuk arah dan mencatat derajat putarannya.
5. Mengulangi langkah diatas untuk massa yang berbeda.
• Percobaan 2
1. Mengatur arus I sebesar 6 Ampere
2. Mengatur jarak antar kawat (d)
3. Meletakkan massa tepat di tempat massa pada tengah kawat penghantar
4. Memutar petunjuk arah dengan arah berlawanan dengan jarum jam untuk menyeimbangkan batang penyeimbang, dan mencatat derajat putarannya.
5. Mengulangi langkah diatas untuk jarak yang berbeda.

V. KESIMPULAN

Dari eksperimen yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1 Semakin besar massa beban yang diberikan, maka semakin besar sudut putarnya 
2. Semakin besar jarak antar kawat, maka semakin besar sudut putarnya 3. Nilai konstanta pedmeabilitas magnetik di udara menurut percobaan adalah sebesar (1,034 ± 0,229)x 10-7 Wb/Am.

DAFTAR PUSTAKA
• Giancoli.Fisika Edisi Kelima.Jilid kedua.Surabaya
• Halliday,Resnick.1984.Fisika Jilid2 diterjemahkan Pantur Silaban.Jakarta:Erlangga.

Mengenal Autisme



Banyak sekali definisi yang beredar tentang apa itu Autisme. Tetapi secara garis besar, Autisme, adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autisme Infantil.
Schizophrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri : berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.
Tetapi ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari Autisme pada penderita Schizophrenia dan penyandang autisme infantil. Schizophrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa, sedangkan pada anak-anak penyandang autisme infantil terdapat kegagalan perkembangan.
Gejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang Ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata.
Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak, digunakan standar internasional tentang autisme. ICD-10 (International Classification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk Autisme Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia. Kriteria tersebut adalah :
Harus ada sedikitnya 6 gejala dari (1), (2), dan (3), dengan minimal 2 gejala dari (1) dan masing-masing 1 gejala dari (2) dan (3).
(1) Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 dari gejala di bawah ini :
  • Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju
  • Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
  • Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain)
  • Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik
(2) Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :
  • Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal
  • Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi
  • Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
  • Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru
(3) Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :
  • Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan
  • Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya
  • Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang
  • Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda
Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang (1) interaksi sosial, (2) bicara dan berbahasa, dan (3) cara bermain yang monoton, kurang variatif.
Bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa Kanak.
Namun kemungkinan kesalahan diagnosis selalu ada, terutama pada autisme ringan. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan autis yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau hiperaktivitas.
Autisme memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan, tergantung dari berat tidaknya gangguan yang ada. Berdasarkan kabar terakhir, di Indonesia ada 2 penyandang autis yang berhasil disembuhkan, dan kini dapat hidup dengan normal dan berprestasi. Di Amerika, di mana penyandang autisme ditangani secara lebih serius, persentase kesembuhan lebih besar.
Bila Anda membutuhkan informasi yang lebih detail tentang autisme, silakan menghubungi alamat di bawah ini :
P2GPA
Pusat Pelayanan Gangguan Perkembangan Anak
Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata
Jl. Imam Bonjol 186 A, Semarang 50132
Telp. 024 - 554613
POPAA
Perkumpulan Orangtua Pembina Anak Autistik
Jl. Erlangga Tengah III/34, Semarang
Telp. 024 - 313083
Yayasan Autisma Indonesia
Jl. Buncit Raya No. 55, Jakarta Pusat
Telp. 021 - 7971945 - 7991355

ibuds....

Mengenal & Membimbing Anak Hiperaktif


Mengenal & Membimbing
Anak Hiperaktif



Apa sebenarnya yang disebut hiperaktif itu ? Gangguan hiperaktif sesungguhnya sudah dikenal sejak sekitar tahun 1900 di tengah dunia medis. Pada perkembangan selanjutnya mulai muncul istilah ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity disorder). Untuk dapat disebut memiliki gangguan hiperaktif, harus ada tiga gejala utama yang nampak dalam perilaku seorang anak, yaitu inatensi, hiperaktif, dan impulsif.
Inatensi
Inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. Anak tidak mampu mempertahankan konsentrasinya terhadap sesuatu, sehingga mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain.
Hiperaktif
Gejala hiperaktif dapat dilihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam. Duduk dengan tenang merupakan sesuatu yang sulit dilakukan. Ia akan bangkit dan berlari-lari, berjalan ke sana kemari, bahkan memanjat-manjat. Di samping itu, ia cenderung banyak bicara dan menimbulkan suara berisik.
Impulsif
Gejala impulsif ditandai dengan kesulitan anak untuk menunda respon. Ada semacam dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak terkendali. Dorongan tersebut mendesak untuk diekspresikan dengan segera dan tanpa pertimbangan. Contoh nyata dari gejala impulsif adalah perilaku tidak sabar. Anak tidak akan sabar untuk menunggu orang menyelesaikan pembicaraan. Anak akan menyela pembicaraan atau buru-buru menjawab sebelum pertanyaan selesai diajukan. Anak juga tidak bisa untuk menunggu giliran, seperti antri misalnya. Sisi lain dari impulsivitas adalah anak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas yang membahayakan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Selain ketiga gejala di atas, untuk dapat diberikan diagnosis hiperaktif masih ada beberapa syarat lain. Gangguan di atas sudah menetap minimal 6 bulan, dan terjadi sebelum anak berusia 7 tahun. Gejala-gejala tersebut muncul setidaknya dalam 2 situasi, misalnya di rumah dan di sekolah.
Problem-problem yang biasa dialami oleh anak hiperaktif
  • Problem di sekolah
    Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang secara umum tidak sebaik anak biasa
  • Problem di rumah
    Dibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemas dan kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguan kesehatan yang disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakit perut. Hal ini berkaitan dengan rendahnya toleransi terhadap frustasi, sehingga bila mengalami kekecewaan, ia gampang emosional. Selain itu anak hiperaktif cenderung keras kepala dan mudah marah bila keinginannya tidak segera dipenuhi. Hambatan-hambatan tersbut membuat anak menjadi kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang mengalami penolakan baik dari keluarga maupun teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel, orang tua sering memperlakukan anak secara kurang hangat. Orang tua kemudian banyak mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman. Reaksi anakpun menolak dan berontak. Akibatnya terjadi ketegangan antara orang tua dengan anak. Baik anak maupun orang tua menjadi stress, dan situasi rumahpun menjadi kurang nyaman. Akibatnya anak menjadi lebih mudah frustrasi. Kegagalan bersosialisasi di mana-mana menumbuhkan konsep diri yang negatif. Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu, dan ditolak.
  • Problem berbicara
    Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi yang timbal balik. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.
  • Problem fisik
    Secara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaik anak lain. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering dijumpai. Pada saat tidur biasanya juga tidak setenang anak-anak lain. Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya.
Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :
Faktor neurologik
  • Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, distres fetal, persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimia gravidarum atau eklamsia dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga meninggikan insiden hiperaktif
  • Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi pada salah satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi
  • Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah tertentu pada anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbital-limbik otak, khususnya sisi sebelah kanan
Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memilikipotensi untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X pada saat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.
Faktor genetik
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar.
Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua dengan anaknya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
  • Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas
  • Kenali kelebihan dan bakat anak
  • Membantu anak dalam bersosialisasi
  • Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat positif (misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak
  • Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya
  • Menerima keterbatasan anak
  • Membangkitkan rasa percaya diri anak
  • Dan bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya
Disamping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. Contohnya dengan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orang tua mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua sebelumnya.

ibuds....

Jumat, 10 Juni 2011

Manfaat Coklat

 8 Juni 2011

Selama ini mungkin Anda selalu berusaha untuk menghindari konsumsi cokelat karena takut berat badan bertambah. Tetapi pada kenyataanya, dibalik rasanya yang nikmat, cokelat justru banyak memberikan manfaat baik untuk tubuh. Berikut enam alasan mengapa cokelat baik untuk kesehatan, seperti yang dikutip dari Beliefnet.
1. Menurunkan tingkat kolesterol
Sebuah studi di Jepang menunjukkan bahwa meminum bahan dasar cokelat, biji kokoa alami dapat memperbaiki tingkat koleksterol Anda. Orang yang meminum cokelat dua kali sehari selama beberapa minggu dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
2. Menurunkan tekanan darah
Sebuah penelitian pada tahun 2007 di Jerman mengungkapkan bahwa memakan seperempat ons dark chocolate atau cokelat hitam, setiap hari selama 18 minggu bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik tanpa meningkatkn berat badan. Baru-baru ini para ilmuwan di Yale University juga melaporkan bahwa mengonsumsi satu chocolate bar cokelat hitam atau dua cangkir bubuk cokelat dapat mengurangi tekanan darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah pada orang dewasa yang memiliki masalah kelebihan berat badan.

3. Meningkatkan sirkulasi darah
Memakan sekitar 1,5 ons dark chocolate tiap hari selama dua minggu ternyata bisa meningkatkan aliran darah ke jantung, menurut sebuah studi 2009 oleh para peneliti dari Jepang. Bila jantung Anda menerima banyak aliran darah, mungkin Anda tidak terkena risiko nyeri dada atau serangan jantung.
4. Mempertajam otak
Ikan bukanlah satu-satunya makanan yang mampu meningkatkan kualitas otak. Sebuah penelitian pada tahun 2009 di Norwegia, mengungkapkan bahwa orang yang rajin mengonsumsi satu hingga tiga ons coklat tiap harinya memiliki hasil tes kognitif yang baik daripada yang tidak.
5. Baik untuk kulit
Body butter yang terbuat dari kokoa merupakan pelembab yang paling baik, namun mengonsumsi cokelat juga memiliki dampak positif bagi kulit Anda.